Minggu, 25 September 2011

Ingin Anak Berprestasi? Atur Durasi Tidurnya

TRIBUNNEWS.COM - Tidur merupakan suatu keharusan untuk bisa melakukan kegiatan di hari berikutnya. Durasi tidur pada malam hari ternyata sangat mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang, apalagi pada anak-anak.
Sebuah penelitian yang melibatkan 142 siswa sekolah dasar dilakukan untuk membandingkan jumlah jam tidur dengan kinerja keterampilan akademik. Bila jam tidur anak-anak kurang dari sembilan jam biasanya menemukan kesulitan dalam belajar di sekolah keesokan harinya.
Anak-anak berusia enam dan tujuh tahun yang kurang tidur cenderung akan sulit berkomunikasi dan mengerjakan matematika. Keahlian mengeja, tata bahasa yang digunakan, serta pemahaman mereka juga terganggu. Memori dan kemampuan belajarlah yang terpengaruh.
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin banyak anak yang diijinkan menggunakan komputer dan televisi di kamar tidur mereka. Padahal, fasilitas ini memicu kurangnya tidur. "Saat ini ada kekhawatiran besar mengenai kebiasaan anak-anak menonton televisi, bermain game komputer atau video pada malam hari yang membuat mereka tidak tidur pada waktu yang sama setiap malamnya," kata Ramon Cladellas dari Universitas Autonomous di Barcelona.
"Kebanyakan anak waktu tidurnya kurang dari yang direkomendasikan, padahal ini penting untuk intelektual mereka. Bahkan, ini tidak dapat diperbaiki," tambah Cladellas.
Profesor Russell Foster, kepala ilmu saraf di Universitas Oxford mengatakan, "Sudah jelas bahwa tidur mulai pukul 21.00 hingga pukul 09.00 dapat mengoptimalkan kinerja kognitif anak." Kebiasaan buruk tidur larut malam mempengaruhi kinerja anak dalam tugas sehari-hari, dan membuat mereka sulit menemukan solusi dari masalah yang lebih kompleks.
Nah, jika anak-anak membutuhkan waktu tidur selama 9 - 11 jam, orang dewasa hanya perlu 6,5 - 8,5 jam saja.

 

SocialTwist Tell-a-Friend

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Monday, 18 July 2011
Kejahatan Muslimin Yang Terbesar
Senin, 11 Juli 2011


قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Sebesar - besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirat para habaib yang saya muliakan, para ulama, para sesepuh dan hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah yang hadir dan yang menyimak dari streaming website www.majelisrasulullah.org
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِوَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan puji ke hadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, yang telah memuliakan kita dengan majelis yang agung, perkumpulan yang agung, didalam kemuliaan tuntunan Nabi yang agung Sayyidina Muhammad Saw wabaarak alaih di bulan yang agung. Bulan yang dinamai bulannya Nabi Muhammad Saw yaitu Bulan Sya’ban. Semoga Allah menerima dan menerangi jiwaku dan kalian dengan Cahaya Keindahan Allah. Tunggal dalam Kesempurnaan, Tunggal didalam Keabadian, Maha Tunggal Melimpahkan Kebahagiaan dunia dan akhirat, Maha Tunggal Memiliki dunia dan akhirat, Maha Tunggal Memiliki Kerajaan alam semesta, Maha Tunggal Membangun alam semesta dari tiada, Maha Tunggal Mengasuh seluruh makhluk yang ada di alam semesta, di alam barzah, dan di alam akhirat. Maha Raja Tunggal dan Abadi yang dengan mengingatnya tenanglah hati,
اَلاَبِذِكْرِاللهِ تَطْمَئِنُّ اْلقُلُوْبُ
ketenangan terbesar, ketenangan terkuat, ketenangan terhebat adalah dengan mengingat Allah Sang Pencipta sanubari. Semakin banyak hamba mengingat Allah, semakin tenang hatinya, semakin indah keadaannya dunia dan akhirat karena ia mengingat Allah maka ia bersama Allah. Jika ia bersama Allah, apa yang dirisaukan? Tiada lagi yang ia risaukan karena ia bersama Rabbul A’lamin, bersama Kasih Sayang-Nya, bersama Kelembutan-Nya, bersama Sang Maha Pelimpah Anugerah yang siap melimpahkan apapun yang ia dambakan dan ia butuhkan, Maha Mencukupinya dalam kehidupan dunia dan akhirat, Maha Mempermudah kesulitan hamba-Nya dari segala hambatan kesulitan, Maha Menjadikan musibah sebagai pencuci dosa dan Maha Menjadikan musibah tersingkir dan dosa dihapuskan dengan kehendak-Nya Allah, Yang Maha Melimpahkan Anugerah bagi hamba – hamba yang mengingat-Nya.
ياَابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ وَلاَ أُباَلِيْ
“Wahai keturunan Adam, jika kau mengingat-Ku dan berharap kepada-Ku, Ku-ampuni dosa – dosamu tanpa Ku-pertanyakan lagi”.
Dialah Allah Yang Maha Menghapus kesalahan hamba dengan hamba mengingat-Nya maka ingatlah Allah..Allah semakin hari semakin jarang disebut lisan,semakin jarang diucap lidah, semakin jarang yang mengingat-Nya maka semakin banyaklah musibah, semakin banyaklah kesulitan, semakin banyaklah kegundahan, semakin banyaklah kesedihan, semakin banyaklah kesempitan, tiada sebab lain kecuali semakin sedikit yang mengingat Allah, semakin sedikit yang percaya kepada Allah, semakin sedikit yang berharap kepada Allah, semakin sedikit yang meminta kepada Allah, semakin sedikit yang menganggap Allah-lah Yang Maha Berwibawa, Allah-lah Yang Maha Menentukan usaha dan berusaha, janganlah diam. Namun ketahuilah ketentuan tiada lepas dari Genggaman-Nya, Yang Maha Mengetahui berapa jumlah nafasmu dan Dia-lah yang memberikan setiap nafasmu, Maha Mengetahui berapa detak jantungmu akan berakhir kelak, Maha Mengetahui berapa hari sisa kehidupan kita yang dipinjamkan-Nya untuk kita, berapa hari lagi kita diberi kesempatan untuk ruku’ dan sujud kepada-Nya.
Wahai yang hadir dalam perkumpulan Majelis Rasulillah Saw di majelis yang kita namakan Majelis Rasulullah. Pada dirimulah harapan Sayyidina Muhammad, pada dirimulah Sang Nabi Saw mengharapkan bangkitnya kembali umat karena kita disini selalu mengingat dan membangkitkan semangat untuk kembali kepada sunnah Sayyidina Muhammad, tuntunan Sayyidina Muhammad, ketenangan Sayyidina Muhammad, kedamaian ajaran Sayyidina Muhammad, kerukunan yang diajarkan Sayyidina Muhammad Saw. Budi pekerti terindah, budi pekerti yang paling ramah, budi pekerti yang paling luhur, budi pekerti yang paling suci, budi pekerti yang paling indah, budi pekerti Sayyidina Muhammad Saw wabarak alaihi wa ‘ala alih.
Hadirin – hadirat, perindahlah hari – harimu untuk menjadikan dirimu sebagai orang – orang yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw pada keluargamu, pada teman – temanmu dengan handphone, dengan ucapan, dengan tulisan, dengan apapun yang kau miliki. Jadikan hari – harimu matahari dan bulan menyaksikanmu sebagai orang yang membantu dakwah Sayyidina Muhammad Saw, jadikan bumi yang kau lewati saat ini mulai keluar dari tempat sampai ke tempat ini, sungguh Allah telah mengharamkan kaki yang melangkah menuju tempat ke jalan Allah diharamkan oleh Allah dari api neraka, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
مَنْ اغْبَرَّتْ قَدَمَاهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Rasul Saw bersabda barangsiapa yang berdebu (maksudnya melangkah) kedua kakinya menuju jalan Allah, majelis ta’lim, majelis dzikir, masjid, sholat jama’ah, tempat ibadah, silaturahmi islami, ziarah, dan tempat – tempat mulia lain, tempat - tempat menuju tempat ibadah adalah فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ maka kedua kakinya diharamkan oleh Allah dari api neraka. Hadirin – hadirat, kalau sudah kedua kakinya diharamkan dari api neraka maka seluruh tubuhnya tiada akan masuk api neraka karena kaki tidak terlepas dari tubuh, demikian hadirin saat seluruh hamba dibangkitkan maka ketika tubuh akan masuk neraka, kaki yang akan diharamkan Allah masuk neraka tidak jadi buat dia masuk neraka. Kalau kaki sudah demikian termuliakan yang menuju tempat – tempat ibadah, lebih – lebih lagi jiwa yang menuju Allah, yang membantu Sayyidina Muhammad Saw. Saat kau bangun sholat subuh, teman – temanmu sms barangkali belum bangun sholat subuh dan itu berhasil atau tidak dapat pahalanya. Waktu sholat lainnya saling menasehati, ayo sholat, udah sholat, hadirin – hadirat, ucapan seperti itu harga yang tidak berarti buatmu tapi hal itu adalah juga membangkitkan syiar daripada ucapan – ucapan yang tidak membawa pahala bahkan mungkin membawa dosa. Hadirin – hadirat, hal – hal yang remeh temeh seperti itu tidak kecil disaat kau sudah berada dibawah gundukan tanah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt berfirman :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Siapakah yang ucapannya lebih indah dari orang yang mengajak kepada Allah? , dan beramal shalih dan berkata (mengakui bahwa) aku adalah orang muslim” (QS Fusshilat 33)
Mengajak orang sholat, mengingatkan orang sholat, mengingatkan orang ibadah, mengingatkan orang mengerti dosa, tidak ada ucapan yang lebih indah dari itu dan beramal sholeh dan berkata aku orang muslim. Semoga Allah menjadikanku dan kalian semua dalam kelompok itu, amin. Bawa cita – cita Sayyidina Muhammad, bawa kelembutan dan kedamaian Sayyidina Muhammad Saw. Bulan ini, bulan yang agung. Bulan ini, bulan luhur. Bulan ini, bulan Sayyidina Muhammad Saw. Hadirin, saudara – saudariku yang kumuliakan, bangkitlah dari majelis ini dengan membawa semangat Muhammad Rasulullah Saw maka akan kau lihat keberkahan berlimpah pada hari – harimu dan kemudahan dibuka seluas – luasnya oleh Sang Maha Meluaskan Rizqi.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
..kullu man ya’syaq Muhammad fi amanin wa salaam.. dikatakan oleh para penyair kita para ulama kita, orang yang rindu kepada Nabi Muhammad Saw dalam keadaan aman dan selamat dunia akhirat. Orang yang rindu kepada Rasulullah Saw, cinta kepada Rasulullah Saw, Allah berikan kecukupan didalam kehidupannya dan ia akan bersama Rasul di yaumal qiyamah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan dibulan yg padanya malam yang agung yaitu malam nisfu sya’ban tepatnya malam ahad yang akan datang, Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Ibn Hibban bahwa Allah mengawasi penduduk bumi di malam nisfu sya’ban, malam 15 sya’ban, Allah mengawasi penduduk bumi dan mengampuni semua penduduk bumi kecuali yang menyembah selain Allah dan yang suka bertengkar, punya sifat suka bertengkar dengan orang lain, suka berdebat dengan orang lain, yang begitu nggak dapat pengampunan. Semoga kita semua mendapatkan pengampunan dari Allah, amin. Ini sebelum malam nisfu sya’ban sudah diampuni oleh Allah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Musnad Imam Ahmad dan lainnya, ketika suatu malam Rasul Saw keluar maka Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu ‘anha mengikuti kemana Nabi Saw pergi? Ternyata Rasul Saw berhenti di pekuburan Baqi’ dan berdoa setelah itu kembali. Ditanya oleh Sayyidatuna Aisyah, “ada apa ya Rasulullah do’amu panjang sekali di pekuburan Baqi’ berziarah? Rasul Saw berkata “wahai Aisyah taukah kau ini malam apa? Ini malam nisfu sya’ban, malam dimana banyak Allah mengampuni dosa – dosa hamba - hamba-Nya kecuali orang yang menyembah selain Allah dan orang yang suka bertengkar”. Banyak riwayat tentang ini.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di malam nisfu sya’ban itu Allah Swt mencatatkan ketentuan – ketentuan Allah yang akan datang sampai malam 15 sya’ban tahun yang akan datang. Apakah hamba itu akan diwafatkan di tahun ini atau akan sampai usianya hingga malam nisfu sya’ban di tahun yang akan datang dan juga ketentuan – ketentuan lainnya maka para ulama kita mengajarkan untuk memperbanyak do’a di malam itu. Maka diajarkan membaca surat yassin 3x sebagaimana dibaca tiap tahun, yang pertama dipanjangkan usia, yang kedua supaya diampuni dosa, lalu diluaskan rizqinya dzohir dan bathin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Do’a – do’a di malam nisfu sya’ban itu, dikabulkan oleh Allah. Diajarkan oleh para ulama kita untuk membaca surat yassin. Kenapa? karena lebih dari 25 riwayat hadits Nabi Saw, diriwayat Sunan Imam Baihaqi AlKubra, Ma’ajamul Kabir At-Thabrani, Musnad Imam Ahmad dan lainnya bahwa yassin qalbul qur’an. Rasul bersabda surat yassin itu adalah jantungnya alqur’anul karim, maka ada riwayat membaca alqur’an secara keseluruhan yang tentunya panjang, baca surat yassin. Karena sesungguhnya Rasul Saw bersabda barangsiapa membaca surat yassin dengan niat karena Allah Swt maka Allah ampuni dosa – dosanya, tabarakallahu.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka oleh sebab itu di malam nisfu sya’ban, malam yang sangat agung ditentukan ketentuan kita setahun yang akan datang, kita memperbanyak do’a di malam itu, Insya Allah acara nanti di malam nisfu sya’ban sukses,.amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dijelaskan di dalam Sunan Alkubra oleh Imam Baihaqi bahwa Imam Syafi’i berkata 5 malam mustajabnya do’a yaitu malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam 1 Rajab dan malam Jum’at. Ada riwayat lain juga tentunya malam – malam seperti malam Nuzulul Qur’an, malam Lailatul Qadr dan lainnya. Namun Imam Syafi’i mengambil 5 malam yang jarang diketahui orang, kalau malam lailatul qadr semua sudah tau, malam mustajabnya do’a. Tapi seperti malam 1 rajab, malam jum’at, malam nisfu sya’ban, malam Idul fitri, malam Idul adha ini banyak orang tidak tau. Malam – malam Idul adha, malam Idul fitri orang tenggelam dalam ghaflah (lalai), dalam dosa, dalam maksiat, justru malam itu malam mustajab do’a. Imam Syafi’i menyampaikan kepada kita rahasia kemuliaan didalamnya karena belum didengar oleh umat. Imam Syafi’i tidak menyebut malam lailatul qadr karena semua orang sudah tau, jadi disebut yang tidak diketahui orang supaya orang tau. Kita melewati berapa malam jum’at dalam kehidupan kita disaat itu mustajabnya do’a?
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu layak bagi kita untuk memuliakan malam nisfu sya’ban itu. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Imam Masjid Quba setiap kali sholat ia selalu membaca surat Al Ikhlas, setiap sholat ia selalu membaca surat Al Fatihah, Al Ikhlas, baru surat lainnya. Al Ikhlas mesti ada pada setiap rakaatnya maka makmumnya protes kenapa setiap mengimami Al Ikhlas selalu dibaca baru surat lain? maka Imam berkata: “kalau kalian tidak ingin aku jadi imam aku pergi, kalau tidak orang lain yang jadi imam aku yang do’a”, maka para makmumnya cinta kepada imam ini, namun sebagian mengadukan pada Rasul Saw. “Ya Rasulullah ini bikin ajaran baru”, “apa?”, “setiap baca fatihah ia baca surat Al Ikhlas baru surat lain, kenapa Al Ikhlas yang ia dahulukan dibaca terus, beda apa Al Ikhlas dengan surat lain, kenapa harus Al Ikhlas terus baru surat lainnya yang dibaca”. Dipanggil oleh Rasul Saw “kenapa kau membaca surat Al Ikhlas setiap setelah fatihah baru membaca surat lain?”, ia berkata “inniy uhibbuhaa” nggak ada jawaban apa – apa ya Rasulullah, aku ciinta dengan surat Al Ikhlas, aku tidak mau pisah dengan kalimat
قُلْ هُوَالله أَحَدٌ
maka Rasul Saw berkata “hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah” cintanya kepada surat al ikhlas membuatnya masuk ke dalam surga-Nya Allah. Al Imam Ibn Hajar Al-Atsqalani didalam Fathul Baari bi syarah Shahih Bukhari memaknakan hadits ini menjadi dalil bahwa tidak merupakan hal yang salah bila seseorang memilih salah satu surat yang ia cintai untuk diamalkan. Misalnya setiap malam jum’at membaca surat yaasin atau malam nisfu sya’ban membaca yaasiin, kenapa surat yaasin? orang dari dulu baca yaasin kenapa harus surat lain, ia berkata “terserah orang mau baca surat ini surat itu, ia khususkan surat itu, ia cintai surat itu” maka hal itu tidak bisa mengatakan membeda – bedakan kalamullah Swt, tidak bisa demikian dikatakan oleh Imam Ibn Hajar Al Atsqalani. Sebab kalau seandainya itu dianggap membeda – bedakan alqur’an pasti imam masjid quba sudah dilarang oleh Rasulullah Saw maka Rasul mengatakan “hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah” cintamu pada surat itu akan membuatmu masuk ke dalam surga. Demikian mencintai atau membaca salah satu surat tertentu di waktu tertentu tidak bisa dilarang atau dikatakan bid’ah, justru hal itu sudah diperbolehkan oleh Sayyidina Muhammad Saw.
Selanjutnya adalah hadits yang kita baca,
إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ
seorang muslim yang paling jahat kepada muslim lainnya orang muslim yang paling jahat paling besar dosanya paling besar kejahatannya adalah orang yang mempermasalahkan hal yang tidak diharamkan jadi haram gara – gara ia permasalahkan. Banyak sekarang yang muncul seperti ini, yang mengharamkan maulid, yang mengharamkan nisfu sya’ban, yang mengharamkan isra mi’raj. Hal ini tidak diharamkan dipermasalahkan hingga menjadi haram, padahal semuanya adalah syiar :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
"barangsiapa yang membesarkan syiar – syiar Allah, sungguh itu bentuk ketaqwaan hati." (QS Alhajj 32)
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Disinilah kita memahami bahwa keagungan – keagungan syiar di masa ghaflahnya umat sangat dibutuhkan, kalau zaman dulu sudah kuat imannya muslimin – muslimat itu tapi zaman sekarang dimana ditemukan menyerukan Nama Allah, dimana kumpulan – kumpulan dzikir, lihat kumpulan – kumpulan dosa, perbuatan – perbuatan dosa, lihat luluh lantah dan hancurnya umat Muhammad Saw paling besar. Hadirin – hadirat, umat Muhammad Saw sekarang ini betul – betul menyayat hati Sang Nabi keadaannya, siapa yang berdzikir? siapa yang mengingat Allah? siapa lagi yang mau peduli di malam nisfu sya’ban, Sang Nabi bermunajat. Hadirin – hadirat, siapa lagi yang mau baca surat yassin, qalbul qur’an jantungnya alqur’an, siapa yang mau menghidupkan sunnah – sunnahnya Rasul makin hari makin tidak dikenal. Justru perkumpulan seperti inilah yang mesti dimakmurkan, mereka yang tidak suka semoga diberi hidayah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Para ulama dan shalihin sangat dibutuhkan menjadi gerbang Dakwah Sang Nabi Saw di dunia dan di akhirat bahkan di alam barzah. Diriwayatkan bahwa salah seorang murid Imam Ghazali, ketika Imam Ghazali wafat ia bermimpi jumpa dengan gurunya yaitu Imam Ghazali. Mimpi tidak bisa dijadikan dalil, Rasul Saw bersabda barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa yang bermimpi hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan. Barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, hendaknya ia mengucapkan اَلْحَمْدُلِلّهِ` yang mimpi buruk atau melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan maka hendaknya ia mengucap kalimat ta’awudz atau
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ
maka mimpi buruknya itu tidak akan membawa keburukan apa – apa. Kalau hal yang baik adalah dari Allah maka pahamlah kita bahwa mimpi baik itu dari Allah, Allah tidak berdusta maka mimpi baik itu dari Allah, patut dipercaya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari
مَنْ رَآنِيْ فِي اْلمَنَامِ فَقَدْ رَآنِيْ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِيْ
“barangsiapa yang melihatku dalam mimpi sesungguhnya ia melihat aku karena syaitan tidak bisa menyerupaiku”.
Dan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari salah satu dari bentuk 41 kenabian adalah الرُّؤْياَ الصَّالِحِة mimpi yang baik.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Muridnya Imam Ghazali ketika gurunya wafat, Imam Ghazali berdiri dihadapan Rasul Saw jumpa para Nabi, para Nabi – Nabi lalu Nabi Musa as berkata kepada Rasul “ya Muhammad kau ini berkata ulama umatmu seperti Nabi – Nabi Bani Israil (tentunya bukan derajat kenabian, kenabian menerima wahyu) tapi keshalihannya, ibadahnya menyerupai para Nabi Bani Israil, kedudukan derajat kenabian. Rasul Saw berkata “coba aku ingin lihat salah satu dari umatmu wahai Muhammad, pertemukan denganku, aku ingin lihat yang kau bilang ulama umatmu bagaikan Nabi Bani Israil. Katanya Musa as mengakui seperti Nabi – Nabi Bani Israil, lihat ulama umatmu yang kau katakan seperti kami, bukan maksudnya derajat kenabian seperti mereka namun keshalihannya tapi dari segi ibadah, dan lainnya seperti ulama – ulama Nabi Muhammad Saw dimuliakan Rasul Saw. Maka Rasul Saw memanggil Imam Ghazali, datang kemudian duduk lalu Nabi Musa berkata wahai Muhammad izinkan aku menguji umatmu ini yang kau katakan ulama seperti Nabi, “silahkan” Rasulullah berkata. Maka berkata Nabi Musa as “namamu siapa? Maka Imam Ghazali menjawab aku Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi, namaku Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi maka berkata Nabi Musa “ditanya nama nyebut gelar, aku tidak tanya nama kakekmu, bapakmu, gelarmu, yang kutanyakan namamu siapa? bukan nama bapakmu, kakekmu, gelarmu tidak kutanya itu, kenapa kau jawab seperti itu? salah umatmu ini ya Muhammad” . Imam Ghazali menunduk, lalu berkata “ya Rasulullah apakah aku diizinkan menjawab? “silahkan” Rasul berkata. Maka berkata Imam Ghazali “wahai Nabi Musa ketika kau ditanya oleh Allah, apa itu dikananmu wahai Musa? kau menjawab “ini tongkatku, aku bersandar padanya, aku menggunakannya untuk menggembala kambing, aku menggunakannya untuk hal lainnya”(QS Thaha 17-18), kau sendiri cuma ditanya apa ditangan kananmu, kau menjawab sepanjang – panjangnya” lalu Nabi Musa pun terdiam, lantas berkata Rasul Saw “ayo wahai Musa, adakah diummatmu seperti ini?”, Nabi Musa berkata “tidak ada ya Muhammad..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian keluhuran di alam barzah, datang waktunya aku dan kalian menyusul ke alam barzah, kehidupan dunia yang sementara ini jadikanlah perantara untuk mencapai keluhuran.
Kita bermunajat semoga Allah Swt melimpahkan keluhuran dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan akhirat, kesejahteraan dunia dan akhirat, kemakmuran dunia dan akhirat, kemudahan dunia dan akhirat
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ
Dengan kemuliaan bulan sya’ban puluhan ribu muslimin memanggil Nama-Mu, tidak ada nama yang lebih berhak diserukan melebihi Nama-Nya, tidak ada Nama yang lebih pantas diagungkan melebihi Nama-Nya, limpahi kami pengampunan, kebahagiaan, kedamaian, kesejukkan, tiada Nama yang lebih berhak digemuruhkan melebihi Nama-Nya, tidak ada Nama yang lebih pantas diagungkan melebihi Nama-Nya,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Wahai Nama Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Mencipta alam semesta dari tiada, wahai Yang Memiliki setiap nafas kami, berapa sisa nafas kami yang Kau sisakan dalam kehidupan dunia,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Kami mengaku lemah dalam menjalankan perintah-Mu, dalam menjauhi larangan-Mu, kami mengadukan kelemahan kami kepada-Mu wahai Yang Maha Memberi kekuatan, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Membangkitkan,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Kami risau dengan sisa usia kami, kami risau terjebak dosa – dosa di masa mendatang, kami titipkan pada gerbang Kedermawanan-Mu pada samudera Kasih Sayang-Mu,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Tenangkan wilayah kami, tenangkan kota kami, tenangkan bangsa kami, tenangkan muslimin di barat dan timur,
يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Hadirin – hadirat, selanjutnya kita dengarkan qasidah oleh fadhilatul sayyid adda’i ila allah Al Habib Ibrahim Al Aidid setelah itu kita melakukan sholat ghaib atas permintaan guru mulia AlMusnid Al ‘Arif billah AlHabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh dan beberapa nama yang disampaikan untuk disholat ghaibkan.
Terakhir Diperbaharui ( Monday, 18 July 2011 )

  •  postheadericon Kata Mutiara

     
  •  Berkata Ulama Shalihin :

         "Awali gerakmu dengan "Bismillahirrahmannirrahim""
 
  • Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
          "Apakah kamu mau tahu kunci-kunci syurga itu ? Kunci Syurga sebenarnya adalah "Bissmillahirraman nirrahim"
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
          "Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh adalah obat hati"
 
  • Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
          "Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!"
 
  •  Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad :
          "Orang yang sukses adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik."
 
  •  Berkata Al Habib Umar Bin Hud Al Atthos :
          "Bos yang wajib di patuhi adalah Allah SWT"
 
  •  Berkata Al Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (Tanggul) :
          "Kunci kekayaan adalah shodaqoh, dan kunci kemiskinan adalah pelit"
 
  •  Berkata Imam Ghazali :
          "Cermin Manusia adalah Nabi Muhammad SAW"
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Abdull Qadir Bin Ahmad Balfaqih :
          "Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu fiqih"
 
  •  Berkata Al Habib Muhsin Bin Abdullah Al Atthos :
          "Semua para wali di angkat karena hatinya yang bersih, tidak sombong, dengki, dan selalu rendah diri"
 
  •   Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
          “ Guru yang paling bertaqwa adalah Nabi Muhammad SAW, dan Rasulullah bersabda : “ Aku di didik oleh Tuhanku dengan sebaik-baiknya didikan”.
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
          ” Terangi rumahmu dengan lampu, dan terangi hatimu dengan Al-Qur’an”.
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
          ” Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal sholehlah pasti kamu akan mati “.
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
          ” Jadikan akalmu, hatimu, ruhmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu “.
 
  •  Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Al Haddad :
          “ Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang sholeh, karena mereka bagai  bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit “.
 
  •   Berkata Ustadzul Imam Al Habib Abdullah Bin Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih :
          “ Jadilah orang-orang yang sholeh, karena orang-orang     yang sholeh akan bahagia di dunia dan akherat . Dan jadilah orang-orang yang benar,  jangan menjadi orang yang pintar, karena orang yang pintar belum tentu benar,  tetapi orang yang benar sudah pasti pintar “.
 
  •  Berkata Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf (Sayyidil Walid ) :
          “ Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya “.
 
  •  Berkata Syekh Abu Bakar Bin Salim (Seorang Tokoh Besar di Negri yaman, di Kampung Inat) :
          "Janganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari".
 
  •  Berkata Sayidina Ali Bin Abu Tholib Ra :
          "Bukanlah seorang pemuda yang membanggakan harta dan kedudukan ayahnya, tetapi seorang pemuda yang berkata inilah aku (Beramal Sholeh)".
 
  •  Berkata Imam Syafi'i :
          "Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehannya, cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh".
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
         "Istiqomah didalam agama menjauhkan kesedihan dan ketakutan".
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
          "Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang disebut orang buta, orang yang tak mau melihat ilmu agama".
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
          "Ilmu membutuhkan amal, amal membutuhkan ikhlas, maka ikhlas mendatangkan keridho'an".
 
  •  Berkata Imam Syafi'i :
          "Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya tak masuk kepada kemaksiatan".
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
          "Pemuda yang baik adalah pemuda yang berakhlak :
         1. Ta'at kepada Allah SWT.
         2. Ta'at kepada Nabi Muhammad SAW.
         3. Ta'at kepada orang tua.
         4. Ta'at kepada ulama.".
 
  •  Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
          "Kunci kesuksesan ada tiga, yaitu :
         1. Menuntut ilmu dan beramal.
         2. Istiqomah dan sabar.
         3. Saling menghormati."
 
  •  Perkataan Ulama
          Sesungguhnya cahaya (Rasulullah) itu apabila masuk kedalam hati maka akan membuat tenang dan terbuka
 
  •  BAB ILMU :
          Nabi Sulaiman as diberikan pilihan antara ilmu atau harta atau tahta kerajaan, lalu dia memilih ilmu maka dia mendapatkan semuanya
 
          Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang beriman dan berilmu yang mana apabila dibutuhkan dia bisa memberi manfaat kepada yang lain dan apabila dia sedang tidak dibutuhkan dia bisa mencukupi dirinya sendiri
 
          Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim as ”Wahai Ibrahim, Aku adalah Zat yang Maha mengetahui yang mencintai setiap orang yang memiliki ilmu pengetahuan”
 
          Orang alim merupakan kepercayaannya Allah SWT dimuka bumi
 
          Kematiannya suatu suku bangsa lebih ringan dibandingkan kematiannya seorang alim
 
          Dua golongan dari umatku apabila mereka bergabung maka manusia akan hidup harmonis dan apabila mereka berselisih maka akan rusak kehidupan manusia. Mereka adalah para ulama dan para pemimpin
 
          Ilmu itu adalah lemari dan kuncinya adalah bertanya maka bertanyalah sesungguhnya dengan sebab bertanya 4 orang ini akan diberi pahala : 1. Orang yg bertanya. 2. Orang alim. 3. Orang yg ikut mendengarkannya. 4. Orang yg mencintai mereka
 
          Tidak ada yang pantas dikasihani kecuali kedua orang ini, Seseorang yg mencari ilmu tapi tidak paham-paham dan seseorang yang tahu kadarnya ilmu tapi tidak mau mencarinya




Tanggal Update : 07 Oktober 2010 - 14:40:12

postheadericon Sayyidah Nafisah Guru Imam Syafi'i

Sayyidah Nafisah Guru Imam Syafi’i         Sayyidah Nafisah adalah putri Hasan al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin Ali dan Sayyidah Fathimah az-Zahra', putri Rasululullah Saw. Sayyidah Nafisah dilahirkan di Mekah al-Mukarramah, 11 Rabiul awal 145 H. Pada tahun 150 H, Hasan menjabat sebagai Gubernur Madinah dan ia membawa Sayyidah Nafisah yang baru berusia lima tahun ke Madinah. Di sana Sayyidah Nafisah menghafal Al-Qur'an, mempelajari tafsirnya dan senantiasa menziarahi makam datuknya, Rasulullah Saw. Sayyidah Nafisah terkenal zuhud, berpuasa di siang hari dan bangun di malam hari untuk bertahajud dan beribadah kepada Allah SWT. Sayyidah Nafisah mulai umur enam tahun selalu menunaikan salat fardu dengan teratur bersama kedua orang tuanya di Masjid Nabawi. Sayyidah Nafisah menikah dengan putra pamannya, Ishaq al-Mu'tamin. Pernikahan itu berlangsung pada tanggal 5 Rajab 161 H. Umur Sayyidah Nafisah ketika itu 16 tahun. Ia dikaruniai seorang putra bernama al-Qasim dan seorang putri bernama Ummu Kultsum. Sayyidah Nafisah menunaikan ibadah haji sebanyak tiga puluh kali, sebagian besar ia lakukan dengan berjalan kaki. Hal tersebut dilakukan karena meneladani datuknya, Imam Husain yang pernah mengatakan, "Sesungguhnya aku malu kepada Tuhanku jika aku menjumpai-Nya di rumah-Nya dengan tidak berjalan kaki." Riwayat-riwayat tentang Sayyidah Nafisah kebanyakan dinisbahkan kepada putri saudaranya, Zainab binti Yahya al-Mutawwaj, yang selalu menyertai dan menemaninya sepanjang hidupnya, serta tidak mau menikah karena ingin selalu melayani dan menyenangkannya. Zainab binti Yahya, saat berbicara tentang Sayyidah Nafisah, mengatakan, "Bibiku hafal Al Qur'an dan menafsirkannya, ia membaca Al Qur'an dengan menangis sambil berdo’a, 'Tuhanku, Mudahkanlah untukku berziarah ke tempat Nabi lbrahim as." Sayyidah Nafisah tahu bahwa Nabi Ibrahim adalah datuk para nabi, jadi datuk dari ayahnya juga, Muhammad Saw. Dan Rasulullah Saw mengatakan, "Akulah yang dimaksud dalam do’a Ibrahim as ketika berdo’a, “Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang rasul di antara mereka yang akan membacakan ayat-ayat Mu kepada mereka dan akan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka serta akan membersihkan mereka; sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Baqarah: 129) Hijrah ke Mesir         Ketika Sayyidah Nafisah menziarahi makam Nabi Ibrahim as, ia ingin menangis. Lalu ia duduk dengan khusyuk membaca Al-Qur'an surat Ibrahim: 35-37. Hari Penyambutan di Kota al-Arisy Ketika Sayyidah Nafisah datang ke Mesir, usianya 48 tahun. Ia tiba pada hari Sabtu, 26 Ramadan 193 H. Sewaktu orang-orang Mesir mengetahui kabar kedatangannya, mereka pun berangkat untuk menyambutnya di kota al-Arisy, lalu bersama-sama dengannya memasuki Mesir. Sayyidah Nafisah ditampung oleh seorang pedagang besar Mesir yang bernama Jamaluddin 'Abdullah al Jashshash, di rumah ini Sayyidah Nafisah tinggal selama beberapa bulan. Penduduk Mesir dari berbagai pelosok negeri berdatangan ke tempatnya untuk mengunjungi dan mengambil berkah darinya. Nafisah khawatir, hal itu akan menyulitkan pemilik rumah. la pun meminta izin untuk pindah ke rumah yang lain. la kemudian memilih sebuah rumah yang khusus untuknya di sebuah kampung di belakang Mesjid Syajarah ad-Durr di jalan al-Khalifah. Kampung itu sekarang dikenal dengan nama al-Hasaniyyah. Penduduk Mesir yang telah mengetahui rumah baru yang ditempati oleh Sayyidah Nafisah, segera mendatanginya. Nafisah merasa dengan banyaknya orang yang mengunjunginya, benar-benar menyulitkannya untuk beribadah. Ia berpikir untuk meninggalkan Mesir dan kembali ke Madinah. Orang-orang mengetahui rencana Nafisah untuk meninggalkan Mesir. Mereka segera kepenguasa Mesir, as-Sirri bin al-Hakam, dan memintanya agar meminta Sayyidah Nafisah untuk tetap tinggal di Mesir. As-Sirri bin al-Hakam kemudian mendatangi Sayyidah Nafisah. Kepada as-Sirri, Sayyidah Nafisah berkata, Dulu, saya memang ingin tinggal di tempat kalian, tetapi aku ini seorang wanita yang lemah. Orang-orang yang mengunjungiku sangat banyak, sehingga menyulitkanku untuk melaksanakan wirid dan mengumpulkan bekal untuk akhiratku. Lagi pula, rumah ini sempit untuk orang sebanyak itu. Selain itu, aku sangat rindu untuk pergi ke raudhah datukku, Rasulullah Saw." Maka as-Sirri menanggapinya, "Wahai putri Rasulullah, aku jamin bahwa apa yang engkau keluhkan ini akan dihilangkan. Sedangkan mengenai masalah sempitnya rumah ini, maka aku memiliki sebuah rumah yang luas di Darb as-Siba' Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku memberikan itu kepadamu. Aku harap engkau mau menerimanya dan tidak membuatku malu dengan menolaknya." Setelah lama terdiam, Sayyidah Nafisah berkata, 'Ya, saya menerimanya." Kemudian ia Mengatakan, Wahai Sirri, apa yang dapat aku perbuat terhadap jumlah orang yang banyak dan rombongan yang terus berdatangan? “Engkau dapat membuat kesepakatan dengan mereka bahwa waktu untuk pengunjung adalah dua hari dalam seminggu. Sedangkan hari-hari lain dapat engkau pergunakan untuk ibadahmu, jadikanlah hari Rabu dan Sabtu untuk mereka," kata as-Sirri lagi. Sayyidah Nafisah menerima tawaran itu. Ia pun pindah ke rumah yang telah diberikan untuknya dan mengkhususkan waktu untuk kunjungan pada hari Rabu dan Sabtu setiap minggu. Seorang Guru bagi para ulama Sufi, Fuqoha dan Muhadistin. Perjumpaan Imam Syafi’i Ra dengan Sayyidah Nafisah Di rumah ini, Sayyidah Nafisah dikunjungi oleh banyak fuqaha, tokoh-tokoh tasawuf, dan orang-orang saleh. Di antara mereka adalah Imam Syafi’i, Imam 'Utsman bin Sa’id al-Mishri, Dzun Nun al-Mishri, Al Mishri as-Samarqandi, Imam Abubakar al-Adfawi dan banyak ulama lain. Imam Syafi’i datang ke Mesir pada tahun 198 H, lima tahun setelah kedatangan Sayyidah Nafisah. Imam syafi’i tinggal di Mesir lebih dari empat tahun. Di sana ia mengarang kitab-kitabnya. Namanya menjadi terkenal karena orang-orang menerima dan mencintainya, dan tersebarlah mazhabnya di tengah-tengah mereka. Di Mesir ia menyusun pendapat mazhabnya yang baru (qaul jadid), yang disusunnya karena adanya perubahan kondisi dan kebiasaan. Hal itu dimuat dalam kitabnya al-Umm. Ketika Imam Syafi’i datang ke Mesir, ia telah menjalin hubungan dengan Sayyidah Nafisah. Hubungan keduanya diikat oleh keinginan untuk berkhidmat kepada akidah Islam. Imam Syafi’i biasa mengunjungi Sayyidah Nafisah bersama beberapa orang muridnya ketika berangkat menuju halaqah-halaqah pelajarannya di sebuah masjid di Fusthath, yaitu Mesjid 'Amr bin al-'Ash. Imam Syafi’i biasa melakukan salat Tarawih dengan Sayyidah Nafisah di mesjid Sayyidah Nafisah. Walaupun Imam Syafi'i memiliki kedudukan yang agung, tetapi jika ia pergi ke tempat Sayyidah Nafisah, ia meminta do’a kepada Nafisah dan mengharap berkahnya. Imam Syafi'i juga mendengarkan hadist darinya. Bila sakit, Imam Syafi’i mengutus muridnya sebagai penggantinya. Utusan itu menyampaikan salam Imam Syafi'i dan berkata kepada Sayyidah Nafisah, "Sesungguhnya putra pamanmu, Syafi'i, sedang sakit dan meminta doa kepadamu." Sayyidah Nafisah lalu mengangkat tangannya ke langit dan mendoakan kesembuhan untuknya. Maka ketika utusan itu kembali, Imam Syafi’i telah sembuh. Suatu hari, Imam Syafi’i menderita sakit. Seperti biasanya, ia mengirim utusan untuk memintakan doa dari Sayyidah Nafisah baginya. Tetapi kali ini Sayidah Nafisah berkata kepada utusan itu, "Allah membaguskan perjumpaan-Nya dengannya dan memberinya nikmat dapat memandang wajah-Nya yang mulia." Ketika utusan itu kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Sayyidah Nafisah, Imam Syafi’i tahu bahwa saat perjumpaan dengan Tuhannya telah dekat. Imam Syafi’i berwasiat agar Sayyidah Nafisah mau menyalatkan jenazahnya bila ia wafat. Ketika Imam Syafi’i wafat pada akhir Rajab tahun 204 H, Sayyidah Nafisah melaksanakan wasiatnya. Jenazah Imam Syafi’i dibawa dari rumahnya di kota Fusthath ke rumah Sayyidah Nafisah, dan di situ ia menyalatkannya. Yang menjadi Imam adalah Abu Ya'qub al Buwaithi, salah seorang sahabat Imam Syafi’i. Kepergian Seorang Waliyah Sayyidah Nafisah terkenal sebagai seorang yang zuhud, dan suka beribadah sepanjang hayatnya. Zainab, kemenakan Sayyidah Nafisah, pernah ditanya, "Bagaimana kekuatan bibimu?" Ia menjawab, Ia makan sekali dalam tiga hari. Ia memiliki keranjang yang digantungkan di depan musalanya. Setiap kali ia meminta sesuatu untuk dimakannya, ia dapatkan di keranjang itu. Ia tidak mau mengambil sesuatu selain milik suaminya dan apa yang dikaruniakan Tuhan kepadanya." Salah seorang penguasa pernah memberikan seratus ribu dirham kepadanya dengan mengatakan, "Ambillah harta ini sebagai tanda syukur saya kepada Allah karena saya telah bertobat". Nafisah mengambil uang itu kemudian membagi-bagikannya kepada fakir miskin, orang jompo dan orang yang membutuhkannya sampai habis. Menggali Kuburnya dengan tangannya sendiri Ketika Sayyidah Nafisah merasa ajalnya telah dekat, ia mulai menggali kuburnya sendiri. Kubur itu berada di dalam rumahnya. Ia turun ke dalamnya untuk memperbanyak ibadah dan mengingat akhirat. Al-Allamah al-Ajhuri mengatakan, Nafisah mengkhatamkan Al-Qur'an di dalam kubur yang telah digalinya sebanyak enam ribu kali dan menghadiahkan pahalanya untuk kaum Muslimin yang telah wafat. Ketika sakit, ia menulis surat kepada suaminya, Ishaq al Mu'tamin, yang sedang berada di Madinah dan memintanya datang. Suaminya pun datang bersama kedua anak mereka, al-Qasim dan Ummu Kultsum. Pada pertengahan pertama bulan Ramadan 208 H, sakitnya bertambah parah, sedangkan ia dalam keadaan berpuasa. Orang-orang menyarankannya untuk berbuka demi menjaga kekuatan dan mengatasi sakit yang dideritanya. Ia pun menjawab, "Sungguh aneh! Selama tiga puluh tahun aku meminta kepada Allah agar Ia mewafatkan aku dalam keadaan berpuasa. Maka bagaimana mungkin aku berbuka sekarang? Aku berlindung kepada Allah. Hal itu tidak boleh terjadi selamanya". Kemudian ia membaca surah al-An'am. Ketika sampai pada ayat, "Untuk mereka itu kampung keselamatan (surga) di sisi Tuhan mereka. Dia penolong mereka berkat amalan yang mereka perbuat," (QS. al-An'am: 127) Nafisah lalu mengucapkan kalimat syahadat, dan naiklah rohnya keharibaan Tuhannya Yang Maha Tinggi, berjumpa dengan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Sebelumnya Nafisah berwasiat kepada suaminya untuk memindahkan jasadnya yang suci dalam peti ke Madinah untuk dimakamkan di sana bersama keluarganya di Baqi'. Namun, penduduk Mesir menentangnya dan menginginkan agar ia dimakamkan di kubur yang telah digalinya dengan tangannya sendiri. Penduduk Mesir mengumpulkan harta yang banyak, lalu menyerahkannya kepada suami Sayyidah Nafisah seraya meminta agar jenazahnya tetap berada di Mesir. Namun suaminya enggan menerima permintaan itu. Malam itu pun mereka lewati dalam keadaan menderita, padahal mereka orang-orang terkemuka. Mereka tinggalkan harta mereka di tempat Sayyidah Nafisah. Ketika pagi, mereka mendatanginya lagi. Akhirnya suami Sayyidah Nafisah memenuhi pemintaan mereka untuk memakamkan istrinya di tempat mereka, namun ia mengembalikan harta mereka. Mereka bertanya kepadanya tentang hal itu. Ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah Saw dalam mimpi. Beliau berkata kepadaku, Wahai Ishaq, kembalikan kepada mereka harta mereka dan makamkanlah ia di tempat mereka."
Keramat Sayidah Nafisah Keramat Sayyidah Nafisah Keramat-keramat yang dinisbahkan kepada Sayyidah Nafisah baik waktu hidup atau sesudah wafatnya sangat banyak. Di antara keramatnya yang terjadi ketika masih hidup, adalah yang berhubungan dengan kesembuhan seorang gadis Yahudi dari penyakit lumpuh. Diceritakan bahwa ketika Sayyidah Nafisah datang ke Mesir, ia tinggal bertetangga, dengan satu keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak gadis yang lumpuh. Pada suatu hari, ibu si gadis ingin pergi untuk suatu keperluan. Maka ia tinggalkan anaknya di tempat Sayyidah Nafisah. Ia meletakkan anaknya pada salah satu tiang dari rumah Sayyidah Nafisah. Ketika Sayyidah Nafisah berwudlu, air wudlunya jatuh ke tempat gadis Yahudi yang lumpuh itu. Tiba-tiba Allah memberikan ilham kepada gadis Yahudi itu agar mengambil air wudlu tersebut sedikit dengan tangannya dan membasuh kedua kakinya dengan air itu. Maka dengan izin Allah, anak itu dapat berdiri dan lumpuhnya hilang. Saat itu terjadi, Sayyidah Nafisah sudah sibuk dengan salatnya. Ketika anak itu tahu ibunya telah kembali dari pasar, ia pun mendatanginya dengan berlari dan mengisahkan apa yang telah terjadi. Maka menangislah si ibu karena sangat gembiranya, lalu berkata, "Tidak ragu lagi, agama Sayyidah Nafisah yang mulia itu sungguh-sungguh agama yang benar!" Kemudian ia masuk ke tempat Sayyidah Nafisah untuk menciumnya. Lalu ia mengucapkan kalimat syahadat dengan ikhlas karena Allah. Kemudian datang ayah si gadis yang bernama Ayub Abu as-Saraya, yang merupakan seorang tokoh Yahudi. Ketika ia melihat anak gadisnya telah sembuh, dan mengetahui sebab sembuhnya maka ia mengangkat tangannya ke langit dan berkata, "Maha Suci Engkau yang memberikan petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki dan menyesatkan orang yang Engkau kehendaki. Demi Allah, inilah agama yang benar". Kemudian ia menuju rumah Sayyidah Nafisah dan meminta izin untuk masuk. Sayyidah Nafisah mengizinkanya. Ayah si gadis itu berbicara, kepadanya dari balik tirai. Ia berterima kasih kepada Sayyidah Nafisah dan menyatakan masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat. Kisah itu kemudian menjadi sebab masuk Islamnya sekelompok Yahudi yang lain yang tinggal bertetangga dengannya. Diriwayatkan oleh al-Azhari dalam kitab al-Kawakib as-Sayyarah: Ada seorang wanita tua yang memiliki empat anak gadis. Mereka dari minggu ke minggu makan dari hasil tenunan wanita itu. Sepanjang waktu ia membawa tenunan yang dihasilkannya ke pasar untuk dijualnya; setengah hasilnya digunakannya membeli bahan untuk ditenun sedangkan setengah sisanya digunakan untuk biaya makan minum mereka. Suatu ketika, wanita itu membawa tenunannya yang ditutupi kain yang sudah lusuh berwarna merah ke pasar sebagaimana biasanya. Tiba-tiba seekor burung merusaknya dan menyambar kain itu beserta isinya yang merupakan hasil usahanya selama seminggu. Menyadari musibah yang menimpanya, wanita itu pun jatuh pingsan. Ketika sadar, ia duduk sambil menangis. Ia berpikir bagaimana akan memberi makan anak-anak yatimnya. Orang-orang kemudian memberikan petunjuk kepadanya agar menemui Sayyidah Nafisah. Ia pun pergi ke tempat Sayyidah Nafisah dan menceritakan kejadian yang menimpa dirinya seraya meminta doa kepadanya. Sayyidah Nafisah lalu berdoa, "Wahai Allah, wahai Yang Maha Tinggi dan Maha Memiliki, gantikanlah untuk hamba-Mu ini apa yang telah rusak. Karena, mereka adalah makhluk-Mu dan tanggungan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu." Kemudian ia berkata kepada wanita tua itu, "Duduklah, sesungguhnva Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu." Maka duduklah wanita itu menantikan kelapangan atas musibahnya, sementara hatinya terus menangisi anak-anaknya yang masih kecil. Tidak berapa lama kemudian, datanglah sekelompok orang menemui Sayyidah Nafisah. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Kami mengalami kejadian yang aneh." Berceritalah mereka kepadanya tentang apa yang mereka alami. Mereka sedang mengadakan perjalanan di laut ketika tiba-tiba terjadi kebocoran dan perahu itu nyaris tenggelam. Tiba-tiba datang seekor burung yang menempelkan kain merah berisi tenunan di lobang itu sehingga lobang tersebut tersumbat dengan izin Allah. Sebagai tanda syukur kepada Allah, mereka memberikan lima ratus dinar kepada Sayyidah Nafisah. Maka menangislah Sayyidah Nafisah, seraya mengatakan, Tuhanku, Penolongku, alangkah kasih dan sayangnya Engkau kepada hamba-hamba-Mu!" Sayyidah Nafisah segera mendatangi wanita tua tadi dan bertanya kepadanya berapa ia menjual tenunannya. "Dua puluh dirham," jawabnya. Sayyidah Nafisah memberinya lima ratus dinar. Wanita itu mengambil uang tersebut, lalu pulang ke rumahnya. Kepada putri-putrinya, ia menceritakan kejadian yang ia alami. Mereka semua datang menemui Sayyidah Nafisah serta mengambil berkah darinya seraya menawarkan diri untuk menjadi pelayannya. Keramat-keramatnya Setelah Wafat Kerarnat-keramat Sayyidah Nafisah setelah wafat juga banyak. Di antaranya, pada tahun 638 H, beberapa pencuri menyelinap ke mesjidnya dan mencuri enam belas lampu dari perak. Salah seorang pencuri itu dapat diketahui, lalu dihukum dengan diikat pada pohon. Hukuman itu dilaksanakan di depan mesjid agar menjadi pelajaran bagi yang lain. Pada tahun 1940, seseorang yang tinggal di daerah itu bersembunyi di mesjid itu pada malam hari. Ia mencuri syal dari Kasymir yang ada di makam itu. Namun, ia tidak menemukan jalan keluar dari mesjid itu dan tetap terkurung di sana sampai pelayan mesjid datang di waktu subuh dan menangkapnya. Allahu Akbar. Allahu Akbar.

 

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Friday, 16 September 2011
M uslim Yang Terbaik
Senin, 22 Agustus 2011


أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ (صحيح البخاري)
“Sungguh Nabi SAW ditanya, muslim mana yang terbaik?, beliau (SAW) menjawab Muslim yang terbaik adalah yang memberi salam dan memberi makan pada yang dikenalnya dan tidak dikenalnya” (Shahih Bukhari)
Image السلام عليكم ورحمة الله وبركاته حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang mengumpulkan kita di malam 23 Ramadhan , yang merupakan tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Shahih Al Bukhari dan riwayat lainnya :
تَحَرُّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Temuilah Lailatul Qadr di tujuh malam terakhir”.
Dan disabdakan pula oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ “Temuilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”
Dikatakan oleh para Ulama’ dan para shalihin bahwa diantara tanda-tanda Lailatul Qadr yaitu di malam itu terasa berbeda dengan malam-malam yang lainnya, di malam itu terasa sepi dan tenang. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al qur’an pada malam Qadr, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan , Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan, Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”. ( QS. Al Qadr : 1-5 )
Di malam itu malaikat Jibril dan para malaikat lainnya turun ke bumi dan mengucapkan salam di setiap pintu rumah kaum muslimin, mereka berkeliling dan bersilaturrahmi kepada ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga para malaikat itu memenuhi penjuru barat dan timur dengan membawa segala macam hal dari keluhuran, kebahagiaan,, kemuliaan, pengampunan dan sedemikian banyak anugerah-anugerah yang dibawa dari langit sebagai hadiah untuk ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di malam Lailatul Qadr itu. Dan malam Lailatul Qadr itu juga disebut dengan sa’atul ijaabah, dimana orang yang berdoa di waktu itu akan dikabul oleh Allah subhanahu wata’ala, semoga Allah menjadikan malam ini sebagai malam Lailatul Qadr dimana malam agung dan luhur ini merupakan 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul karim di malam Lailatul Qadr, sehingga bulan Ramadhan dikenal juga dengan bulan Nuzulul qur’an, malam turunnya Al qur’an. Di malam itulah Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul Karim, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di gua Hira’ maka datanglah malaikat Jibril AS dan megucapkan salam kepada sang nabi kemudian mengatakan : “Iqra’(bacalah)”, maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “maa anaa biqaari’ (aku tidak bisa membaca)”, kemudian malaikat Jibril As berkata :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ، خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ( العلق : 1-5)
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan , Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. ( QS. Iqra’ : 1-5 )
Makna dari ayat ini (اقرأ ) bukan hanya sekedar “membaca”, walaupun bagi kita “membaca” adalah mengucapkan apa-apa yang tertulis saja, namun makna kalimat “bacalah” dalam ayat tersebut memiliki makna luas yaitu membaca dengan nama Tuhan-mu (Allah) Yang menciptakan sehingga memiliki makna yang lebih luas; maka satu huruf yang dibaca bisa memiliki banyak makna.
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya :
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ( العلق : 2 )
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”. ( QS. ‘Alaq : 2 )
Maksud dari ayat ini adalah bahwa manusia hanyalah terbuat dari segumpal darah, sehingga bisa memahami hakikat keluhuran Ilahi yang menciptakan manusia dari segumpal darah yang tiada artinya. Kemudian Allah subhanahu wata’ala melanjutkan firman-Nya:
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ( العلق : 3 )
“Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia”. ( QS. Al ‘Alaq : 3 )
Dan setelah kita memahami hakikat awal kehidupan kita, maka fahamilah hakikat kehidupan Allah subhanahu wata’ala bahwa Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat Yang Maha Mulia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan terbesar bagi muslimin di sepanjang tahun. Dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam paling banyak beribadah di bulan Ramadhan, bulan turunnya Alqur’an, sehingga beliau selalu bertadarus Al qur’an bersama Jibril AS, sehingga tiada kemuliaan yang lebih agung selain di bulan ini, dan sedemikian banyak rahasia keagungan yang senantiasa turun disetiap detiknya pada setiap hamba, ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menerima lagi wahyu dan ketika itu nabi Muhammad menuju ke gua Hira’ yang kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melihat malaikat Jibril AS yang duduk diatas kursi yang berada diantara langit dan bumi seraya berkata : “Aku Jibril, dan engkau Muhammad” sebanyak tiga kali, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali ke rumah beliau dalam keadaan risau dan bingung, kemudian beliau menceritakan hal itu kepada sayyidah Khadijah R.A yang mana beliau merupakan wanita pertama yang masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa hal itu mungkin karena kemurkaan Allah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sayyidah Khadijah menenangkan beliau dengan berkata bahwa tidak mungkin demikian, karena beliau adalah orang yang paling baik, orang yang paling jujur sehingga digelari dengan Al Amin, serta orang yang paling dermawan maka sungguh sangat mustahil jika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diberi murka kepada beliau. Kemudian sayyidah Khadijah mengajak beliau pergi kepada pendeta Bukhoira untuk menanyakan hal tersebut, maka pendeta Bukhoira berkata : “setelah kumelihat tanda-tanda yang kau sebutkan maka engkau adalah Muhammad Rasulullah, engkau adalah pemimpin para nabi dan rasul dan engkau akan menerima wahyu kelak ketika umurmu 40 tahun, dan seandainya aku masih hidup di waktu itu maka aku akan menjadi orang yang pertama beriman kepadamu, wahai Muhammad”. Sungguh agung dan indahnya kejadian-kejadian ini.
Dan disuatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menampakkan kekuatan, dizaman beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang biasa namun diberi kekuatan besar oleh Allah subhanahu wata’ala, dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada kaisar Hiraqlius Bizantium dan mengajaknya untuk masuk Islam,dimana diantara isi suratnya yaitu : “dari Muhammad Rasulullah, masuklah Islam maka kau akan selamat”. Maka si kaisar bertanya siapakah yang telah menulis surat ini untukku?, apakah dia seorang raja, atau dia orang yang mempunyai banyak pasukan, ataukah dia orang yang memiliki banyak harta? mereka menjawab : “ bukan”, kaisar berkata : “lantas siapa dia sehingga berani menulis surat untukku, dengan menyuruhku untuk masuk Islam agar aku selamat?!”, mereka menjawab: “dia adalah orang miskin yang mengembala domba dan pengikutnya adalah para budak” namun setelah si kaisar membaca semua isi surat itu, yang didalamnya juga terdapat ayat-ayat Al qur’an maka dia berkata : “ jika orang itu berada dihadapanku maka akan kucium kedua sandalnya, dan sungguh dia dan para pengikutnya akan menguasai hingga ke singgasanaku ini”, maka bergemuruhlah semua manusia di istana Bizantium mendengar ucapan itu. Demikian agungnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Malam hari yang luhur ini adalah malam doa, ramadhan baru saja dimulai namun tanpa terasa beberapa hari lagi akan meninggalkan kita, bulan dimana setiap amalan dilipat gandakan pahalanya hingga 700 kali lipat, bulan yang akan mensyafaati kita kelak dihari kiamat, dengan menyampaikan kabar kepada Allah subhanahu wata’ala bahwa kita telah beramal shalih di bulan ini. Maka perbanyaklah amalan di tujuh malam terkahir bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak sujud, memperbanyak membaca Al qur’an, dan memperbanyak beramal baik semampunya, karena barangkali di tahun yang akan datang kita tidak bisa lagi mendapati bulan Ramadhan, sehingga tidak lagi bisa shalat tarawih bersama, tidak lagi sahur atau buka puasa bersama karena telah berpisah dengan keluarga menuju ke alam lain. Maka kita berdoa kepada Allah semoga Allah subhanahu wata’ala menguatkan iman kita, dan selalu memberi kita taufiq untuk selalu ingin berbuat hal-hal yang baik dan diridhai Allah subhanahu wata’ala. Dan malam ini merupakan tujuh malam terakhir di bulan Ramadhan, semoga malam ini Allah jadikan malam Lailatul Qadr. Dan jika seandainya malam ini adalah malam Lailatul Qadr, semoga Allah subhanahu wata’ala melipatgandakan anugerah yang akan dilimphakan kepada kita, dan jika malam ini bukan Lailatul Qadr maka semoga Allah menjadikan kita diantara orang-orang yang tertulis namanya dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadr.
وَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله
لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ
لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 16 September 2011 )

Bangkai Satelit Berpeluang Jatuh di Indonesia, Lapan Waspada

  • Bangkai Satelit Berpeluang Jatuh di Indonesia, Lapan WaspadaPerbesar FotoBangkai Satelit Berpeluang Jatuh di Indonesia, Lapan Waspada
Sampah raksasa dari satelit Upper Atmosphere Research Satelite (UARS) yang tengah menuju bumi kecil kemungkinan jatuh menghantam wilayah berpenduduk. Badan Antariksa AS, NASA, mengungkapkan bahwa peluang UARS menghantam wilayah pemukiman warga adalah 1: 3.200. Hingga kini belum bisa dipastikan lokasi jatuhnya UARS.
Namun wilayah yang berpotensi dihujani kepingan bangkai satelit itu adalah seluruh kawasan di rentang 57 derajat lintang utara hingga 57 derajat lintang selatan. Indonesia yang berada dalam wilayah lintasan katulistiwa juga berpeluang kejatuhan UARS.
NASA menjelaskan, perbandingan satelit itu jatuh di wilayah tak berpenduduk lebih besar karena memperhitungkan luas wilayah daratan dan lautan serta kawasan gurun di bumi. Apalagi 70 persen wilayah dari rentang kawasan yang diperkirakan itu didominasi lautan.
Profesor astronomi dan astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, yang dihubungi Tribunnews.com memperkirakan UARS akan menghantam bumi pada rentang waktu Jumat (23/9/2011) tengah malam hingga 24 jam berikutnya.
"Kemungkinannya memang kecil tetapi perlu waspada. Maka itu Lapan terus memantau perkembangannya," ujar Thomas, Jumat pagi.
Thomas mengungkapan bahwa Lapan akan berkoordinasi dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jika UARS dipastikan jatuh di Indonesia. Setelah itu BNPB berkoordinasi dengan jajaran di daerah.
Satelit berukuran panjang 10,6 meter dan diameter 4,5 meter itu semula berbobot 5,9 ton. Media di AS menggambarkan satelit yang tengah mendekati bumi tersebut seukuran bus kota. Menurut NASA, badan antariksa AS, saat menembus atmosfer bumi, UARS akan hancur berkeping-keping namun masih tersisa 26 keping total berbobot 532 kg.

Sabtu, 24 September 2011

Bahaya Narkoba Bagi Remaja

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Remaja” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa itu narkoba sekaligus bahaya apabila kita mengkonsumsi barang haram itu. Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas akhir pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinya.
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini kami tujukan kepada para remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Halayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri
1.2 Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujauan untuk
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya.
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba

Menurut WHO (1982)
Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
  1. Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
  1. Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
  1. Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein

Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  • Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  • Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  • Tidak memedulikan kesehatan diri,
  • Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik

V PENUTUP
V. 1 kesimpulan
Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
V.2 Saran
Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul.
Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
  • Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKN)
  • Yayasan Lembaga Terpadu Permasyarakatan Anti Narkoba (LETUPAN INDONESIA)